Ironi

Merapi pagi ini 06122014


Ironis....

Pukul 07.45, saya bersama kelima teman saya berencana pergi ke track down hill di daerah Turgo, Sleman. perjalanan terasa menyenangkan sejak berangkat dari kos Catur di Pandega Marta, melewati lurusnya jalan palagan yang membuat mata terbuai dengan sepoinya udara pagi Jogjakarta ditambah dengan lengangnya kendaraan yang belum ramai. Keadaan berubah ketika pick up yang kita naiki mulai meninggalkan jalan raya dan memasuki jalan aspal daerah perkampungan menuju Turgo. Kemacetan menyambut kami dengan barisan truck yang tidak henti yang berjalan beriringan menuju ke selatan. Truck-truck pengangkut pasir berjalan seolah tiada henti (saking banyaknya), pertama saya mengira, pasir-pasir tersebut merupakan pasir yang mereka ambil dari kali Opak. 

Ternyata bukan....saya dan teman-teman melihat (bekas) perkebunan warga yang di dalamnya terdapat lebih dari 5 truck dilengkapi dengan ekskafator. Tanah yang selayaknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berubah fungsi menjadi lahan produksi uang para kapitalis yang bekerja di bidang bangunan. Tanpa memedulikan dampak alam yang akan rakyat dapatkan, dengan mengeruk tanah sedalam kurang lebih 5 meter, sehingga membentuk sebuah cekungan tentu akan berdampak besar bagi pondasi tanah. Longsor menjadi ancaman paling krusial di tengah cuaca hujan yang akhir-akhir ini sering membasahi Jogja.

Ironis, ketika manusia mengeluh sewaktu alam memuntahkan kemarahannya, sering kita menyalahkan alam cenderung tidak menerima takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT, penghuni langit jauh setelah Adam AS diciptakan telah mempertanyakan kepada Allah mengapa manusia diturunkan ke bumi, padahal mereka lah yang akan membuat kerusakan di dunia ini. keserakahan untuk berlomba-lomba mempertahankan gaya hidup mewah yang hedonis, memenuhi perutnya yang buncit lebih dari kebutuhannya tanpa memedulikan saudaranya yang kelaparan dengan perut kurus mereka. Tidak sepatutnya dan tidak pantas kita untuk mengeluh atas kekurangan yang kita miliki, dengan kerusakan alam yang diakibatkan oleh tanga-tangan kita yang rakus akan harta material duniawi semata, Astagfirullah!!!

Maafkanlah kami ya Allah SWT.

Turgo 06122014

Comments

Popular Posts