Berolahragalah sebelum raga tak mampu lagi bergerak

Senam SKJ alun-alun kidul 
Pemandangan menarik pagi ini. Seperti biasa menghabiskan pagi bercengkrama ditemani segelas teh panas di alun-alun kidul. Agak berbeda dari hari biasanya, senam aerobik di depan Balai Pemuda dan Olahraga membangkitkan memori kehidupan pesantren. "Persada" klub tempatku bernaung, ketika menghabiskan masa studi di Gontor dulu, klub yang mampu menahanku untuk tidak aladawam (istilah pondok untuk pulang seterusnya), tempat temanku berkumpul hingga alumni.

Senam itu mengingatkanku dengan kegiatan jum'at di sana, ketika santri yang lain menghabiskan pagi dengan lari pagi, senam menjadi keistimewaan yang bisa kami nikmati. Senam SKJ terbaru menjadi konsen kami, romantisme kehidupan masa lalu yang mampu mempertemukanku dengan Parkour dan dunia olahraga alternatif lainnya.

Kembali ke Alkid, senam yang didominasi oleh kalangan menengah ke atas, serta santri dari pondok sekitar yang sedang rehat dari studi. Sambil menikmati segelas teh panas dengan gula batu, pikiranku melayang membayangkan, andai pemerintah memberi fasilitas serupa dengan intensitas yang lebih ditingkatkan. Olahraga, hal sederhana yang sering dilupakan, ketika tua sadar fisik tak kuat lagi, tampaknya itulah gambaran manusia modern saat ini. 

Motor dan mobil lalu lalang di sekitar pesenam dadakan tersebut, sibuk dengan pakaian rapi untuk berangkat kerja. Gaji yang mereka kumpulkan, hanya untuk berobat untuk membeli kesehatan yang sebenarnya bisa kita jaga dari dulu, salah satu cara sederhana adalah dengan olahraga. Seharusnya kita bersyukur bisa dianugrahi udara segar yang cocok digunakan untuk melatih fisik. Di Medan, Riau, dan sebagian daerah di pulau Kalimantan saat ini sedang berperang dengan asap akibat pembakaran hutan. 

Semoga saudara kita bisa diberi kesabaran dan kekuatan untuk melewati ujian kali ini. Amin

Comments

Popular Posts