Talk about Parkour : Video


https://www.facebook.com/JUMPalitan

Parkour, berkembang secara drastis sejak saya mengikuti disiplin ini pada akhir tahun 2009, bisa ke arah yang lebih baik, bisa juga ke arah yang malah melenceng dari awal tujuan didirikannya disiplin ini, tergantung persepsi masing-masing praktisinya. Banyak yang beralasan Parkour itu sarana untuk mengekspresikan diri, membebaskan diri dari kepenatan sehari-hari dan ada juga yang beranggapan bahwa Parkour merupakan sarana yang tepat untuk membentuk manusia  ke arah yang lebih baik, mengembalikan manusia   ke fitrah awalnya dengan memaksimalkan tubuh yang mereka miliki (tidak larut dalam arus kehidupan mainstream manusia modern yang cenderung manja dengan teknologi). Sekali lagi, motivasi setiap orang untuk mengikuti Parkour pun bermacam-macam, karena Parkour bukan sebuah institusi atau milik seseorang, Parkour hanya sebuah nama yang diberikan oleh David Belle untuk disiplin yang dijalaninya.

Media sosial khususnya Youtube, menjadi sarana penting dari penyebaran disiplin yang berasal dari Prancis ini, tidak terhitung berapa banyak video Parkour/Freeruning yang muncul setiap menitnya di youtube, hal tersebut secara tidak langsung telah membuktikan, bahwa, Parkour telah dikenal di mata dunia. Saya teringkat perkataan teman saya "Sentra" dulu ketika awal pertama kali saya ikut olahraga ini, dia pernah berkata (perkataannya tidak sama dengan yang saya tulis, tetapi kurang lebih seperti ini maksud dari perkataan Sentra "yang kita inginkan adalah suatu saat Parkour dapat menggantikan sepakbola sebagai olahraga yang populer di kampung-kampung dan menjadi common sense dimana-mana". Tidak memungkinkan wacana tersebut menjadi kenyataan untuk 10 tahun kedepan,hal tersebut terlihat dari iklan-iklan, video klip dan film-film yang memakai jasa dari praktisi Parkour.
Parkour Park di Jombang yang masih dalam tahap pembangunan
 Selain itu, kualitas video Parkour yang beredar di youtube semakin berkembang ke arah yang lebih bagus, bahkan video-video yang beredar lebih mementingkan sisi sinematografi yang bagus daripada konteks yang dihadirkan dalam video tersebut, perubahan signifikan terlihat ketika menjamurnya kamera DSLR yang dapat merekam video dengan kualitas yang bagus, cukup dengan kamera seharga 7 jutaan dan lensa yang bagus membuat kamera menjadi barang aksesoris yang ada setiap latihan. sehingga dapat kita lihat sekarang di Youtube maupun Vimeo dengan mengetikkan keyword "Parkour" kita dapat melihat berbagai pilihan tentang video yang direkomendasikan untuk kita tonton. Ampisound terkenal pada periode tahun 2009-2010 dengan video dengan sinematografi dan lagu yang bagus sehingga video Parkour tidak terlihat membosankan ketika ditonton.
ada dengan bahasa lain "yang penting videonya mbois, mau gerakannya asal-asalan + melibatkan segala resiko DEMI VIDEO". saya pribadi tidak menyalahkan hal tersebut, karena saya pernah secara pribadi pernah melewati fase tersebut dan juga saya tau Parkour karena video-videonya yang keren. Pernah suatu waktu teman saya Bruce A.K.A Samsul Arifin praktisi yang terkenal di Indonesia ( bercerita tentang alasan Daniel Ilabaca tidak membuat video tentang dirinya (dalam konteks Parkour) adalah karena Danny tidak ingin orang lain menganggap dirinya sebagai dewanya Parkour, dia ingin ketika praktisi lain dari seluruh tempat yang dia datangi menganggap dia sebagai teman dan sama-sama dalam proses belajar, bukan malah mengganggap dia lebih tinggi (kemampuannya) dari pada praktisi-praktisi tersebut walaupun memang kemampuannya diatas rata-rata. Dia merasa kebebasannya telah direnggut, setiap dia melakukan gerakan pasti disorakin, ditepuk tanganin dan banyak orang yang minta tanda tangannya. disinilah kemudian arti Parkour sebagai a tool to seek a freedom menjadi bias makna.
Masa-masa alay tahun 2011

Keberadaan Parkour sebagai olahraga yang dekat dengan unsur entertainment ini pun tidak lepas dari perhatian para pengusaha-pengusaha yang ingin memanfaatkan Parkour sebagai sarana promosi usaha yang mereka miliki, kurang lebih telah banyak kompetisi Parkour yang ada di dunia. Contohnya, MTV Ultimate Parkour Challenge (season 1 pada tahun 2009 dan sesaon kedua pada tahun 2010), Red Bull Art of Motion, AirWipp Challenge dan banyak lagi kompetisi-kompetisi yang menjamur dengan mengatasnamakan Parkour or Freerunning. para praktisi terhegemoni dengan ketenaran yang mereka dapat ketika mengikuti kompetisi yang diadakan oleh produk yang berkelas dunia tersebut, padahal apabila kita kritis terhadap acara tersebut, kita akan menemukan bahwa sponsor yang mengadakan acara tersebut kebanyakan berasal dari minuman berenergi (Red Bull, Monstar dan lain-lain -great article to read http://www.theinertia.com/business-media/red-bull-monster-and-energy-drinks-demand-transparency-health/ -) yang tidak ada hubungannya bahkan berlawanan dengan prinsip Parkour yang dekat dengan gaya hidup sehat dan juga kampanyenya tentang gerakan ANTI KOMPETISI yang membuat saya cocok dengan disiplin ini dan meninggalkan senam lantai.

Inti dari tulisan ini adalah agar para praktisi sekarang ingat dengan perjuangan para pendiri disiplin ini dalam mempopulerkan Parkour, kesusahan yang mereka dapat, kegigihan mereka dalam menyebarkan pikiran bahwa "Parkour is not an Extreme sport" sedangkan para praktisi modern sekarang dengan gampangnya merusak filosofi yang ditanamkan generasi pertama Parkour dengan alasan untuk menikmati hidup, untuk mengekspresikan diri sebebas-bebasnya dan bla bla bla. Hormati perjuangan David Belle dan teman-temannya dengan tetap stick to the root of Parkour, stay urban, stay underground and RESPECT each other, RESPECT the founder !!!


THIS IS JUST MY OPINION, I WRITE THIS BECAUSE I LOVE THIS DISCIPLINE


Comments

Popular Posts