Ada yang salah?


Ada yang mengganjal pikiran saya beberapa hari ini. Suatu hari, ketika melangkahkan kaki menuju masjid terbesit pikiran "apa tujuan sebenarnya dari semua kegiatan yang saya lakukan?" pertanyaan saya mencakup segala konteks, entah belajar, olahraga, bekerja, sampai kegiatan simpel yang biasa kita lakukan sehari-hari (makan, minum, mandi, dsb). Apakah kita belajar agar kita pintar semata (ato demi jenjang karir) apakah kita bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita? apakah kita olahraga hanya agar tubuh kita keren? makan hanya agar kita kenyang, dan masih banyak pertanyaan yang janggal di otak saya.
Saat ini kita hidup di dunia yang dituntut untuk serba cepat, teknologi tumbuh -terlalu- cepat sehingga terkadang , kita yang membutuhkan teknologi atau malah kita yang dijajah oleh teknologi. Di era information society saat ini ada baiknya kita berhenti sejenak untuk sekedar melihat ke atas dan mengalihkan perhatian dari layar gadget kita agar kita bisa memikirkan "Apa sebenarnya tujuan kita hidup?".

We designed for something greater

Dalam perspektif seorang muslim, Allah SWT berfirman dalam suroh Adh-dhariyat "Wa ma khollaqtul jinna wal insa illa liya`budun" (Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali  Aku ciptakan agar mereka menyambah kepadaKu) dengan jelas dan gamblang bahwa manusia -bahkan seluruh mahluk hidup- diciptakan hanya untuk beribadah kepadaNya, jadi segala hal yang kita lakukan harus memiliki nilai ibadah
Makna ibadah dalam ayat tersebut tidak lantas kita artikan hanya dalam ibadah praktis semata, karena ibadah bisa kita lakukan kapan dan di mana saja selagi kita berniat melakukan segala hal hanya demi kepentinganNya karena segala hal yang ada di dunia ini selalu terintegrasi antara satu dengan yang lain, misalnya kita makan agar kita memiliki tenaga untuk belajar, kita belajar agar kita mendapatkan ilmu untuk kemudian digunakan untuk memajukan negara.
Amatlah sayang, apabila kita hanya melakukan suatu hal yang memiliki keuntungan yang sedikit (bukan dalam segi materi). kegiatan rutin kita bisa menjadi ibadah apabila kita niatkan demikian, contoh konkritnya adalah ketika kita ingin makan, kita niatkan lebih dari sekedar kenyang, makan agar perut terisi untuk memudahkan saya bekerja/belajar, dengan begitu kita bisa mendapatkan keuntungan dunia (kenyang) dan akhirat (pahala) sekaligus hanya melakukan suatu kegiatan.
Pada hakikatnya, manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lain memiliki peran masing-masing, salah satu hal yang dibutuhkan manusia adalah motivasi. Motivasi bisa berasal dari diri sendiri dan -kebanyakan- dari orang lain, salah satu bentuk motivasi dari orang lain adalah terbentuknya budaya fans yang mengidolakan seseorang. Menjadi idola tidak semata-mata hanya dari kalangan selebriti, bahkan orang biasa pun dapat menjadi idola bagi orang banyak asalkan orang tersebut dapat menginspirasi dan memengaruhi orang banyak.
Dengan keahlian yang kita miliki sebagai hasil dari belajar, olahraga, maupun bekerja dan bentuk motivasi bisa kita lakukan dengan berbagai macam cara, tidak serta merta menggunakan metode ceramah (mengajar, menjadi orator). Dengan menulis dan membuat video (youtube, vimeo dsb) kita juga dapat menginspirasi orang apalagi di zaman yang serba mudah dengan perkembangan new media dan internet saat ini.
Sehingga jawaban dari pertanyaan "Apa tujuan kita hidup?" salah satunya adalah untuk menginspirasi orang, sehingga walau suatu saat nanti raga kita telah meninggalkan dunia tetapi ide-ide kita akan tetap hidup sampai kapanpun dan -menurut saya- tujuan dari hidup adalah "mengakhirinya dengan khusnul khotimah".

Comments

Popular Posts