Bad Influence of Parkour Video
Film merupakan sebuah karya audio visual dan merupakan sebuah produk budaya, yang berarti segala hal yang diceritakan dalam film terbentuk akibat budaya yang telah ada maupun realitas baru yang diciptakan oleh pembuat film untuk kepentingan tertentu, entah untuk mempopulerkan budaya baru maupun membuat sang creator agar menjadi terkenal. Dampak dari film seperti yang kita ketahui, efektif memengaruhi penonton agar berbuat seperti adegan yang terlihat dalam film tersebut.
Salah satu bentuk film adalah video art, seperti video-video yang ada di youtube, vimeo, dailymotion dan lain sebagainya, perbedaannya hanya sebatas konteks dan durasi. Konteks tulisan saya kali ini *lagi-lagi* adalah video komunitas parkour, yang jumlahnya semakin tidak terhitung, khususnya di youtube, karena memang dampak dari menonton video parkour di youtube berpengaruh terhadap pola latihan kita, coba tanya teman yang biasa berlatih bersama anda kenapa pola latihan dia berbeda-beda tiap harinya, terkadang full latihan flow, terkadang latihan flip, terkadang malah waktunya habis untuk latihan fisik saja.
"ROOF CULTURE" adalah sebuah video fenomenal yang diproduksi oleh komunitas parkour yang sangat terkenal saat ini khususnya di negara asal mereka Inggris, dan di belahan dunia selain Inggris secara umum. Video berdurasi 5 menit 45 detik ini diupload di youtube pada 7 Juli 2014 dengan total penonton 45.385 dengan 3.722 like dan 39 dislike (Sampai saat ini). kontennya berisi tentang perjalanan anak-anak storror yang sedang menjelajah atap-atap gedung dengan sekedar memanjat, sedikit freeruning, membodohi polisi dan security dengan cara teknik pengambilan gambar secara freestyle dan banyak memakai shot close up, long dan tidak lupa beberapa scene dari Go Pro.
Saya termasuk orang yang mengklik tombol "Dislike" dalam video tersebut, kenapa? karena saya menganggap konten yang diperlihatkan dalam video tersebut akan memberikan pengaruh buruk kepada penontonnya khususnya praktisi parkour (lebih khusus lagi praktisi baru yang masih bersemangat mengejar progress dan mencari jati diri) dan persepsi negatif orang awam tentang keekstreman disiplin ini akan semakin banyak. Disamping teknik editing, sinematografi dan pemilihan lagu yang pas dan keren, konten video tersebut terkesan mengecewakan bagi diri saya pribadi, dengan sedikit memperlihatkan gerakan parkour/freeruning, mungkin maksud Storror adalah menciptakan sebuah budaya baru "ROOF CULTURE" seperti yang menjadi tren akhir-akhir ini (James Kingston, Mustang Wanted ) walaupun mereka tidak mengatasnamakan video Parkour, tetap saja orang menganggap hal tersebut adalah video parkour, karena nama Storror sendiri sudah terkenal sebagai komunitas parkour/Freeruning dan orang-orang didalamnya pun terdiri dari beberapa praktisi parkour/freeruning yang dikenal banyak orang. Masalah yang sering terjadi dalam konteks video parkour/freeruning saat ini adalah banyak diantara para videomaker parkour/freeruning yang lebih mengedepankan unsur sinematografi dalam videonya daripada konten yang ditampilkan didalamnya yang notabene dapat memengaruhi orang yang menonton, hal ini sangat berbeda dengan video-video dulu yang lebih mementingkan konten dengan diperlihatkan progress praktisinya walaupun dengan teknik pengambilan gambar dan editing yang biasa, tetapi dapat meninggalkan kesan yang mendalam. Bahaya yang didapat adalah apabila banyak penontonnya beerasal dari praktisi yang baru maka kita tidak boleh heran kalau beberapa bulan kedepan kita akan melihat jenis video yang sama dengan jenis video tersebut dan jangan heran kalau praktisi baru lebih mengedepankan teknik daripada basic, seperti fenomena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di Parkour Freeruning Tutorial Indonesia, salah satu forum parkour/freeruning yang terkenal di Indonesia.
Dampak lainnya adalah bagi orang yang awam parkour/freeruning. Sampai saat ini, ketika saya bertanya kepada orang awam tentang apa itu parkour? mayoritas dari mereka selalu menjawab "oh, olahraga yang loncat-loncat gedung itu toh", padahal selama saya berkecimpung dalam dunia Parkour selama kurang lebih 4 tahun ini, saya belum pernah sama sekali loncat dari gedung ke gedung. Hal ini lah yang secara tidak langsung menghambat orang awam untuk berani mencoba disiplin ini atau mungkin orang awam yang berani mencoba disiplin ini kecewa ketika tahu latihan parkour yang sebenarnya lebih banyak porsi fisik daripada tekniknya. Memang perkembangan parkour/freeruning melalui video yang terdapat di internet sangat membantu untuk memopulerkan disiplin ini, tetapi penggunaannya seperti paradoks, di satu sisi terdapat beberapa kelompok yang mengatasnamakan parkour/freeruning mengambil sisi positif dari parkour/freeruning untuk mendirikan akademi yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi tubuh manusia (Parkour Generation, APEX movement, dan yang lain sebagainya). Di sisi yang lain terdapat kelompok-kelompok yang mengambil sisi "kebebasan berkespresi"nya, seperti yang ditunjukkan di dalam video yang mereka produksi dan "kebebasan berkespresi" yang berlebihan ini semakin membiaskan filosofi yang terdapat dalam parkour/freeruning "To Be Strong, To Be Useful", Bagaimana kita bisa berguna, bila setiap latihan kita tidak menghormati orang dan lingkungan di sekitar tempat kita latian, bahkan terkesan merusak sarana umum, sehingga bukan kesan positif yang kita dapat dari para orang awam.
Tindakan preventif dari efek video yang berkembang di internet adalah dengan membatasi waktu dan banyaknya video yang kita tonton di youtube maupun vimeo, seperti yang dikatakan oleh Blane dalam artikelnya "50 Ways To Be and To Last in Parkour part 2" yang menyarankan kita untuk tidak banyak menonton video. "More than 90% of the Parkour videos i`ve seen on Youtube are terrible examples of the practice" Blane from PKGen.
So, close your browser, shut your computer down and start training.
(Di bawah ini adalah contoh, video LAMA yang mengedepankan ISI daripada SINEMATOGRAFI)
(Di bawah ini adalah contoh, video LAMA yang mengedepankan ISI daripada SINEMATOGRAFI)
itu di akhir artikel ditambahin video lagi buat godaan supaya ditonton ya ? =___='
ReplyDelete