Ibadah dan Parkour
Buka puasa ala JUMPers |
"Kenapa sih kok kamu masih aja ikutan Parkour?, kan bahaya itu ekstrem, kayak anak kecil aja loncat-loncat, ga ada kerjaan mbok nyari yang lebih bermanfaat.
Begitulah kira-kira tanggapan negatif orang terhadap praktisi parkour/freeruning walaupun tidak sedikit masyarakat awam yang berpikiran positif terhadap disiplin ini. ketika dilontarkan dengan pertanyaan "kok milih olahraga parkour sih?" mungkin jawaban saya akan lebih panjang daripada sekedar "karena keren, karena ekstrem, karena ganteng, dan karena-karena yang lain". Bagi praktisi yang memahami disiplin ini sebagai sebuah kesatuan yang didalamnya terdapat dasar filosofi yang kuat, latihan fisik yang lama dan keras, dan tradisi guyub ala komunitas yang khas dengan unsur "FUN" dan bukan sekedar kumpulan gerakan catpas, dash, speed, wallrun, kong to front, kong to death dan berbagai macam jenis flip yang entah sudah berapa banyak jenisnya, pasti akan memiliki jawaban yang bisa mengubah pandangan negatif tersebut menjadi pandangan yang positif. Di bawah ini akan saya paparkan alasan saya memilih parkour selain dari segi menyehatkan tubuh tentunya.
Yaitu sebagai sarana beribadah
"loh kok bisa?" tentu saja bisa, sebagai muslim kita sudah dibekali dengan manual book yaitu Al-Qur`an + dengan pelengkapnya yaitu sunah-sunah Rasulullah SAW yang terdapat dalam hadist-hadist beliau. Selain mendapatkan keselamatan dunia & akhirat, tentu kita akan mendapatkan pahala apabila melaksanakan perintah-perintah yang ada di Al-Quran dan melaksanakan sunah-sunah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari kita. Dalam sebuah hadist disebutkan "Dari Abu Hurairah, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)
[Muslim: 47-Kitab Al Qodar, An Nawawi –rahimahullah- membawakan hadits ini dalam Bab "Iman dan Tunduk pada Takdir"]
Dari hadist tersebut dapat kita lihat bahwa Allah SWT lebih menyukai mu`min yang kuat daripada mu`min yang lemah, tentunya yang dimaksudkan dalam hadist tersebut adalah keimanan yang kuat, karena ukuran kekuatan fisik bukanlah hal yang terpuji maupun tercela. Tetapi kekuatan fisik dapat mendukung kuatnya iman dengan maksimalnya kita beribadah, baik dalam sholat maupun ibadah yang lainnya.
"Trus apa hubungannya dengan Parkour?" tentu ada hubungannya, Parkour mengajarkan kita cara untuk memaksimalkan kekuatan tubuh yang kita miliki, dengan latihan yang keras dan proses yang panjang yang populer dengan latihan Strenght and Conditioning (SnC) tanpa terasa kita akan merasakan kekuatan tubuh kita meningkat, dengan kekuatan tubuh yang meningkat otomatis badan kita terasa lebih bugar dan sehat, sehingga kita dapat melaksanakan kewajiban kita kepada Allah dengan maksimal dan bersemangat *harusnya*. Bayangkan ketika diri kita dilanda sakit pasti rasa malas semakin menjadi-jadi dalam diri kita. Selain menjadi kuat, berlatih parkour juga merupakan rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberi kita tangan dan kaki untuk bergerak dengan cara memaksimalkan fungsinya, memaksimalkan kekuatan tangan dengan climbing, memaksimalkan fungsi kaki dengan running & jumping, sehingga kita bisa bermanfaat untuk orang lain (misalnya mengejar pencuri, mengambilkan buah di pohon untuk nenek kita, mengembalikan tas yang tertinggal di halte ketika bus sudah jalan *misalnya loh itu) hal tersebut sesuai dengan motto Parkour "To be Strong, To be Useful". Berlatih parkour juga dapat mengasah ketrampilan dan refleksitas tubuh kita dengan latihan flow yang kita lakukan, yang berarti secara tidak langsung mengasah otak kita untuk berpikir cepat secara efektif dan efisien tentunya.
Belajar parkour sama dengan belajar tentang kesabaran, kenapa? karena Parkour merupakan disiplin yang membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya, bahkan para founder dan generasi pertama parkour tetap berlatih sampai sekarang. Memang fenomena yang terjadi saat ini banyak praktisi instan yang dapat mempelajari setiap gerakan baik vaulting maupun flip dalam waktu yang relatif singkat, tetapi waktu parkour para praktisi tersebut pun juga instan alias tidak bertahan lama, baik akibat bosan karena semua gerakan yang ada di video sudah dikuasainya, maupun berakhir karena cedera yang mengakibatkan praktisi tersebut gantung sepatu. Yang paling menonjol adalah kualitas gerakan yang dilakukan antara para praktisi yang sudah latihan selama bertahun-tahun dengan praktisi instan generasi youtube. Kesabaran kita juga diuji dengan melihat teman kita yang terkadang progressnya lebih cepat dari kita, tetapi parkour memiliki filosofi yang kuat untuk melatih kesabaran kita tidak ter "DILUSI", bagi para praktisi baru pasti tidak familiar dengan kata tersebut, bagi yang ingin tahu lebih banyak silahkan klik link tersebut atau baca di blognya kang Willy.
Stephane Vigroux |
Selain itu, parkour mengajarkan kita untuk tidak menjadi topeng monyet, topeng monyet merupakan pertunjukan yang memperlihatkan monyet menunjukkan kemampuannya kepada khalayak ramai, dan khalayak ramai tersebut bersorak dengan tepuk tangan yang meriah kepada monyet tersebut. korelasinya dengan ibadah adalah, parkour mengajarkan kita agar kita tidak sombong dengan kemampuan yang kita miliki, tetapi sebaliknya memanfaatkan kemampuan kita untuk hal-hal yang positif, seperti contohnya yang dilakukan oleh organisasi Parkour Generation. Kekuatan dan kemampuan yang kita miliki setelah mempelajari parkour harusnya kita batasi dengan menanamkan rasa "TIDAK SOMBONG" dalam diri kita, Sesuai yang tertera dalam hadist diatas bahwa Allah SWT lebih menyukai mu`min yang kuat daripada mu`min yang kekuatan tersebut dibatasi dengan ayat Al-Qur`an yang melarang kita untuk sombong, salah satunya seperti yang tertera pada surah Al-Luqman ayat 18 yang berarti " Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. [Al Qur'an Surat 31 Luqman Ayat 18]. hal tersebut sesuai dengan filosofi dasar parkour yang menolak berbagai macam kompetisi, seperti yang dikatakan Stephane Vigroux dalam wawancaranya (lihat di bawah) yang mengatakan "competition is dangerous for your ego" bahwa kompetisi tidak baik untuk ego disiplin yang baru seumur jagung ini karena parkour sangat erat dengan media, sangat dekat dengan show off aspek. Kompetisi juga berpotensi menanamkan rasa sombong dengan merasa dirinya lebih baik daripada praktisi yang lainnya atau dirinya lebih berhak menang daripada praktisi yang lain.
Dan parkour merupakan disiplin yang mengharuskan badan kita untuk bergerak, apabila kita perhatikan semua gerakan parkour merupakan gerakan yang biasa kita lakukan sehari-hari tetapi gerakan yang biasa kita lakukan tersebut terlihat luar biasa akibat latihan yang keras, sebut saja berlari, melompat, memanjat, merangkak merupakan gerakan yang sudah kita lakukan dari kita balita. Dalam sejarahnya Rasulullah SAW senantiasa menggerakkan segenap tubuhnya dengan melakukan berbagai macam kegiatan, seperti beribadah, berolahraga, bahkan berperang agar energi yang kita dapat tidak menjadi sia-sia dan menumpuk menjadi lemak yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
(Parkour Generation) Family Parkour class at Moberly Sports centre in Kensal Rise, London |
Tentu niat sangat berperan penting agar latihan parkour yang kita lakukan dapat bernilai ibadah, sehingga kita tidak hanya mendapatkan manfaat jasmani dari disiplin yang kita pelajari ini.
So, setelah parkour ternyata dapat kita jadikan sebagai sarana ibadah kita dan sebagai rasa syukur kita kepada Allah SWT serta menjaga kita dari rasa sombong, tunggu apalagi saatnya kita ambil sepatu kita dan mulai berlatih, jangan lupa berdoa dan diniatkan untuk beribadah.
"For us (Parkour) its a School of life, its an art where we practice everyday, not only physically but mentally also -Stephane Vigroux"
Comments
Post a Comment